Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2017

Faktor-faktor Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan Usaha Kecil

Jika pada post saya sebelumnya menjelaskan tentang pengertian wirausahawan dan usaha kecil, kali ini saya akan membahas faktor-faktor penyebab usaha kecil menjadi berhasil atau berkembang serta kegagalannya. Faktor-faktor Penyebab Keberhasilan Usaha Kecil Bebagai kekuatan yang melekat pada usaha kecil dapat memberikan kontribusi bagi keberhasilan usaha kecil. Faktor-faktor tersebut antara lain : Fleksibilitas Usaha Usaha kecil lebih fleksibel dibandingkan dengan perusahaan besar. Usaha kecil dapat melakukan perubahan rencana usaha lebih cepat dibandingkan perusahaan besar sehingga dapat memberikan tanggapan terhadap perubahan lingkungan usaha secara lebih cepat. Perusahaan besar yang memiliki lapisan birokrasi sangat banyak akan memberikan respons yang lebih lamban terhadap lingkungan perusahaan dibanding usaha kecil. Memiliki Perhatian Yang Lebih Besar Terhadap Pelanggan dan Karyawan Pemilik usaha kecil memiliki lebih banyak kontak langsung dengan pelanggan dan kary

Wirausahawan dan Usaha Kecil

Usaha kecil menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan keseharian masyarakat di Indonesia maupun di belahan dunia pada umumnya. Konsumen Indonesia memperoleh produk kebutuhan sehari-hari dari warung dan toko-toko yang ada di sekitar rumahnya yang pada umumnya berbentuk usaha kecil. Merekapun pergi ke salon untuk memotong rambut, creambath atau aktivitas lainnya di salon-salon yang kebanyakan berbentuk usaha kecil. Pada saat mereka akan melakukan perbaikan motor atau mobil itu pun umumnya dikerjakan oleh bengkel yang berbentuk usaha kecil. Dengan demikian usaha kecil sangat menunjang kemudahan hidup konsumen Indonesia dan berpengaruh sangat besar penciptaan lapangan kerja juga peningkatan pertumbuhan perekonomian suatu negara. Lalu apa sebenarnya yang dimaksud dengan usaha/industri kecil? Dalam Undang-Undang No. 9/1995 Pasal 5 tentang Usaha Kecil (Suryana, 2003: 87) disebutkan beberapa kriteria usaha yang dapat dikelompokkan sebagai usaha kecil, sebagai berikut : ·     

Tahap-Tahap Pengembangan Usaha

TAHAP-TAHAP PENGEMBANGAN USAHA Dalam melakukan kegiatan usaha, tentu seorang wirausahawan ingin agar usahanya dapat berkembang. Seorang wirausaha pada umumnya akan melakukan pengembangan kegiatan usaha tersebut melalui tahap-tahap pengembangan usaha sebagai berikut: MEMILIKI IDE USAHA Usaha apapun yang dikembangkan oleh seorang wirausaha, pada mulanya berasal dari suatu ide usaha. Ide usaha yang dimiliki oleh seorang wirausaha dapat berasal dari berbagai sumber. Ide usaha dapat muncul setelah ,elihat keberhasilan bisnis orang lain. Selain melalui pengamatan terhadap keberhasilan usaha orang lain, ide usaha juga dapat timbul karena adanya sense of business yang kuat dari seorang wirausaha. KONSEP USAHA Ide usaha masih merupakan gambaran yang kasar mengenai bisnis yang akan dikembangkan oleh seorang wirausahawan. Pada tahap selanjutnya, wirausahawan akan menerjemahkan ide usaha tersebut ke dalam konsep usaha yang merupakan penerjemahan lebih lanjut ide usaha ke d

Pola Manajemen Koperasi

POLA MANAJEMEN KOPERASI Pengertian Menurut definisi Paul Hubert Casselman di dalam bukunya berjudul  “ The Cooperative Movement and some of its Problems”   mengatakan bahwa : “Cooperation is an economic system with social content”. Artinya koperasi harus bekerja menurut prinsip-prinsip ekonomi dengan melandaskan pada azas-azas koperasi yang mengandung unsur-unsur sosial di dalamnya. Definisi Manajemen menurut Stoner adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumberdaya-sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Menurut UU No. 25/1992 yang termasuk Perangkat Organisasi Koperasi adalah : 1. Rapat anggota. 2. Pengurus. 3. Pengawas. Rapat Anggota Rapat anggota adalah tempat di mana suara-suara anggota berkumpul dan hanya diadakan pada waktu-waktu tertentu. Setiap anggota koperasi mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Seorang anggota berh

Konsep dan Aliran Koperasi

KONSEP KOPERASI Konsep koperasi terdiri dari 3 (tiga) konsep, yaitu : 1.     Konsep Koperasi Barat Konsep koperasi barat menyatakan bahwa koperasi merupakan organisasi swasta, yang dibentuk secara sukarela oleh orang-orang yang mempunyai persamaan kepentingan, dengan maksud mengurusi kepentingan para anggotanya serta menciptakan keuntungan timbal balik bagi anggota koperasi maupun perusahaan koperasi. 2.     Konsep Koperasi Sosialis Konsep koperasi sosialis menyatakan bahwa koperasi direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah, dan dibentuk dengan tujuan merasionalkan produksi. 3.     Konsep Koperasi Negara Berkembang Konsep koperasi negara berkembang adalah konsep koperasi yang sudah berkembang dan memiliki ciri tersendiri, dengan adanya campur tangan pemerintah dalam pembinaan dan pengembangannya. Tujuan koperasi di Negara berkembang seperti di Indonesia adalah meningkatkan kondisi sosial ekonomi anggotanya. ALIRAN KOPERASI Aliran koperasi terbagi menj

Rasio-Rasio Keuangan

Gambar
RASIO-RASIO KEUANGAN Untuk menilai apakah kinerja keuangan suatu perusahaan baik atau tidak,manajer perusahaan akan melirik pada lima ukuran utama dari kinerja keuangan perusahaan yaitu profitability ratio,liquidity ratio , leverage ratio,actifity ratio dan market ratio. Rasio-rasio tersebut dihitung dengan menggunakan bahan-bahan perhitungan yang ada di laporan keuangan perusahaan yakni neraca ( balance sheet) dan laporan laba rugi ( income statement ) . Profitability Ratio Termasuk ke dalam alat ukur profitabilitas perusahaan antara lain adalah return on investment (ROI) yang dirumuskan sebagai berikut:    Net profit before taxes Return on investment  =                                                          Total Assets Rasio ini mengukur seberapa baik manajer perusahaan menggunakan sumber daya perusahaan untuk menghaislkan laba. Liquidity Ratio Rasio likuiditas menunjukan sjauh mana perusahaan memiliki aset lancar yang dapat digunakan untuk menutup